OKTIVIANI
3 PA 08
15512588
DEFINISI CONTROL DALAM MANAGEMENT
Control
(Pengendalian) merupakan salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan
fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan
korektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa
tujuan organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.
Menurut Robert J. Mockler, control dalam management merupakan upaya
sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar
yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja
sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya
yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam
mencapai tujuan perusahaan.
TUJUAN ADANYA CONTROL (PENGENDALIAN)
Tujuan
utama dari pengendalian adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau setidaknya
memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
ELEMEN DASAR DALAM SISTEM PENGENDALIAN
1. Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol
Karakteristik berupa output dari sistem dalam tahap
pemrosesan atau suatu kondisi yang
merupakan hasil dari sistem.
2. Sensor
Sarana untuk mengukur karakteristik atau kondisi.
Sebagai contoh dalam sistem kontrol pengukuran kualitas dapat diandaikan oleh
inspeksi visual dari produk.
3. Komparator
Menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan apa
yang terjadi dengan apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari
rencana adalah biasa dan diharapkan, tetapi ketika berada di luar variasi yang
dapat diterima tindakan korektif diperlukan. Ini melibatkan semacam tindakan
pencegahan yang menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang dicapai.
4. Aktivator
Tindakan korektif untuk mengembalikan sistem ke output
yang diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan ulang untuk
bagian-bagian yang gagal lulus pemeriksaan mutu. Selama rencana dilakukan dalam
batas-batas yang diijinkan tindakan korektif tidak diperlukan.
PRINSIP-PRINSIP
PENGENDALIAN
1.
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus
dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan
tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
2.
Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai
suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3.
Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada
seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai
pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
MANFAAT
PENGENDALIAN DALAM MANAGEMENT
a)
Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan
oleh staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya
telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
b)
Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada
pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
c)
Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya
lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
d)
Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan.
e)
Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan
penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.
PENTINGNYA
PENGENDALIAN DALAM SEBUAH MANAGEMENT
1.
Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi yang terjadi terus-menerus dan
tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru maka melalui
pengawasan lah dapat mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa
organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan
yang diciptakan perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas
organisasi
Semakin
besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati.
Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas
tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih
efisien dan efektif.
3. Meminimalisasikan tingginya
kesalahan-kesalahan
Bila para
bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan
fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat
kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut
sebelum menjadi kritis.
4. Kebutuhan manager untuk
mendelegasikan wewenang
Bila
manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu
sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah
bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem
penga-wasan.
5. Menilai informasi dan
mengambil tindakan koreksi
Langkah
terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan
koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
Jadi suatu organisasi akan
berjalan semakin baik dari waktu ke waktu bila setiap orang yang bersangkutan
dapat mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang
membuat fungsi pengendalian atau pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Tanpa adanya pengendalian atau pengawasan yang baik tentunya akan
menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri
maupun bagi para pekerjanya.
Sumber :
Richard Arvid Johnson (1976). Management, systems, and
society : an introduction. Pacific Palisades, Calif.: Goodyear Pub. Co. pp.
148–142. Dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Control_%28management%29, 24
November 2013
Samuel Eilon (1979). Management control. Boston,
Mass.: Harvard Business School Press. Dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Control_%28management%29,
24 November 2013
0 komentar on "CONTROL DALAM MANAGEMENT"
Posting Komentar