Senin, 19 Januari 2015

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM MANAGEMENT

Diposting oleh Unknown di 01.31 0 komentar


OKTIVIANI
3 PA 08
15512588

Komunikasi
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok dan merupakan proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.

Fungsi dan Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen
Ada empat fungsi komunikasi menurut Stephen P. Robbins, yaitu:
1.    Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi
2.    Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar.
3.    Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4.    Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif.

Proses Komunikasi
Komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepemimpinan, seringkali dikatakan bahwa tidak ada kepemimpinan tanpa komunikasi. Karena untuk menjadi seorang pemimpin selain harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin memiliki pengikut guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai kompenen dasar sebagai berikut:
1.    Pengirim pesan
2.    Penerima pesan
3.    Pesan 

Komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1.    Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2.    Komunikasi Kelompok
Dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3.    Komunikasi Massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.


Jadi, komunikasi sangat penting di dalam sebuah manajemen untuk membangung hubungan yang baik. Komunikasi pun harus terjalin antara karyawan dengan atasan, dan karyawan dengan karyawan lainnya untuk dapat mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Manajemen itu sendiri merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning, organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang yang di tangani.
Karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak study mengenai berbagai pendekatan yang dapat dilakukan manajemen kepada karyawan, baik pendekatan formal maupun informal.
Hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak manfaat. Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di perusahaan akan mudah terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.

Sumber :

STRES DAN KONFLIK DALAM MANAGEMENT

Diposting oleh Unknown di 01.27 0 komentar


OKTIVIANI
3 PA 08
15512588

STRES

Pengertian Stres
Stres ialah suatu kondisi ketegangan fisik ataupun psikis yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan dan juga merupakan perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan.

Penyebab Stres
·         Beban kerja yang dirasakan terlalu berat
·         Waktu kerja yang mendesak
·         Kualitas pengawasan kerja yang rendah
·         Iklim kerja yang tidak sehat
·   Otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab
·         Konflik kerja

Cara Mengatasi Stres Kerja
Terdapat tiga pola dalam mengatasi stres, yaitu:
·         Pola sehat, menghadapi stres dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang.
·         Pola harmonis, menghadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dalam pola ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mngatur waktu secara teratur.
·         Pola patalogis, menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun social-psikologis.

KONFLIK

Pengertian Konflik
Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.
Konflik dapat berupa perselisihan, adanya ketegangan, atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Konflik kerja terbagi atas dua jenis, yaitu:
·         Subtantive conflicts, perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan.
·         Emotional conflicts, terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi.

Jenis – Jenis Konflik Kerja
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu:
a.    Konflik Intrapersonal
Konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
b.    Konflik Interpersonal
Pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
c.    Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
d.   Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
e.    Konflik antara organisasi
Konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Cara dan Strategi dalam mengatasi Konflik Kerja
a.    Pemecahan masalah (Problem solving)
b.    Tujuan tingkat tinggi (Lipsordinate Goal)
c.    Perluasan sumber (Expansion of Resources)
d.    Menghindari konflik (Avoidance)
e.    Melicinkankan konflik (Smoothing)
f.     Kompromi (Compromise)
g.    Perintah dari wewenang ( Authoritative Commands)
h.    Mengubah variabel manusia (Alteringthe Human Variables)
i.     Mengubah varabel structural (Altering the Structural Variables)
j.     Mengidentifikasi musuh bersama (Indetifying a Common Enemy)

Serta terdapat beberapa strategi dalam menangani dan menyelesaikan konflik, yaitu:
a.    Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
b.    Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
c.    Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
d.   Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama, perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Sumber :



Senin, 19 Januari 2015

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM MANAGEMENT



OKTIVIANI
3 PA 08
15512588

Komunikasi
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok dan merupakan proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.

Fungsi dan Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen
Ada empat fungsi komunikasi menurut Stephen P. Robbins, yaitu:
1.    Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi
2.    Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar.
3.    Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4.    Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif.

Proses Komunikasi
Komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepemimpinan, seringkali dikatakan bahwa tidak ada kepemimpinan tanpa komunikasi. Karena untuk menjadi seorang pemimpin selain harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin memiliki pengikut guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai kompenen dasar sebagai berikut:
1.    Pengirim pesan
2.    Penerima pesan
3.    Pesan 

Komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1.    Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2.    Komunikasi Kelompok
Dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3.    Komunikasi Massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.


Jadi, komunikasi sangat penting di dalam sebuah manajemen untuk membangung hubungan yang baik. Komunikasi pun harus terjalin antara karyawan dengan atasan, dan karyawan dengan karyawan lainnya untuk dapat mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Manajemen itu sendiri merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning, organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang yang di tangani.
Karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak study mengenai berbagai pendekatan yang dapat dilakukan manajemen kepada karyawan, baik pendekatan formal maupun informal.
Hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak manfaat. Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di perusahaan akan mudah terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.

Sumber :

STRES DAN KONFLIK DALAM MANAGEMENT



OKTIVIANI
3 PA 08
15512588

STRES

Pengertian Stres
Stres ialah suatu kondisi ketegangan fisik ataupun psikis yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan dan juga merupakan perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan.

Penyebab Stres
·         Beban kerja yang dirasakan terlalu berat
·         Waktu kerja yang mendesak
·         Kualitas pengawasan kerja yang rendah
·         Iklim kerja yang tidak sehat
·   Otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab
·         Konflik kerja

Cara Mengatasi Stres Kerja
Terdapat tiga pola dalam mengatasi stres, yaitu:
·         Pola sehat, menghadapi stres dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang.
·         Pola harmonis, menghadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dalam pola ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mngatur waktu secara teratur.
·         Pola patalogis, menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun social-psikologis.

KONFLIK

Pengertian Konflik
Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.
Konflik dapat berupa perselisihan, adanya ketegangan, atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Konflik kerja terbagi atas dua jenis, yaitu:
·         Subtantive conflicts, perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan.
·         Emotional conflicts, terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi.

Jenis – Jenis Konflik Kerja
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu:
a.    Konflik Intrapersonal
Konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
b.    Konflik Interpersonal
Pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
c.    Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
d.   Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
e.    Konflik antara organisasi
Konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Cara dan Strategi dalam mengatasi Konflik Kerja
a.    Pemecahan masalah (Problem solving)
b.    Tujuan tingkat tinggi (Lipsordinate Goal)
c.    Perluasan sumber (Expansion of Resources)
d.    Menghindari konflik (Avoidance)
e.    Melicinkankan konflik (Smoothing)
f.     Kompromi (Compromise)
g.    Perintah dari wewenang ( Authoritative Commands)
h.    Mengubah variabel manusia (Alteringthe Human Variables)
i.     Mengubah varabel structural (Altering the Structural Variables)
j.     Mengidentifikasi musuh bersama (Indetifying a Common Enemy)

Serta terdapat beberapa strategi dalam menangani dan menyelesaikan konflik, yaitu:
a.    Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
b.    Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
c.    Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
d.   Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama, perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Sumber :



 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting