Selasa, 19 November 2013

Fenomena Ketertarikan Interpersonal Melalui Internet

Diposting oleh Unknown di 03.57


Fenomena Ketertarikan Interpersonal Melalui Internet

Jejaring sosial membantu kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman kita. Tidak hanya teman-teman tetapi juga orang-orang lain yang mempunyai kesamaan pikiran, ide, dan minat dengan kita. Dengan begitu, hubungan kita dengan teman kita dan hubungan kita dengan orang lain yang mempunyai minat yang sama dengan kita akan mengembangkan hubungan antarpribadi secara online.

            Hubungan interpersonal adalah hubungan (yang relatif) jangka panjang antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada emosi, ketertarikan, kesamaan minat, interaksi-interaksi sehari-hari, dan sebagainya. Hubungan interpersonal meliputi keluarga, teman, pacar, pasangan seumur hidup, kenalan, teman kerja, dan lingkungan sekitar seperti tetangga. Hubungan interpersonal dapat diatur mulai dari kesepakatan bersama, adat, sampai hukum.

            Jejaring sosial dapat mempengaruhi hubungan interpersonal manusia dengan berbagai cara. Mulai dari perkenalan sampai dengan pemutusan hubungan. Dalam jejaring sosial seperti Twitter, kita bisa saja berkenalan dengan orang lain, dekat dengan orang itu, dan bisa juga memutuskan hubungan dengan orang lain.

         Jaringan pertemanan pun juga terbentuk di Twitter dengan bentuk follow dan unfollow. Follow (mengikuti) berarti kita mengikuti akun Twitter seseorang dan mengikuti linimasanya yang berisi update-update tentang apa yang Ia sedang lakukan. Orang yang seringkali kita follow adalah tentunya teman-teman kita. Sedangkan unfollow (berhenti mengikuti) adalah mengakhiri pertemanan di Twitter dengan sengaja dengan cara berhenti meng- follow orang yang dulunya kita follow. Proses unfollow ini disertai oleh berbagai alasan,yang nantinya akan penulis bahas lebih lanjut.

Dahulu, jika kita menjalin pertemanan dengan orang, kita harus berada di tempat itu juga dan bertatap muka. Yang terjadi sekarang adalah meningkatnya hubungan dengan konteks virtual, dimana kita dapat berinteraksi dengan orang di dunia maya, tanpa batas tempat dan waktu, dan tidak bertatap muka, dan hal ini dapat kita temukan di Twitter. Ada semacam ikatan yang kuat antara pertemanan dunia nyata dan dunia maya, yaitu ketika kita berteman dengan seseorang di dunia nyata, kita pun harus berteman dengan mereka di dunia maya (Twitter). Ketika kita bermain Twitter, ada semacam peraturan tidak tertulis bahwa kita harus mengikuti teman-teman terdekat kita atau setidaknya orang yang kita kenal. Pemikiran ini, menariknya, sudah terbentuk di dalam kepala masing- masing pengguna Twitter. Twitter bukan lagi menjadi alat yang hanya menyediakan informasi, tetapi sudah menjadi semacam alat pengatur hubungan kita dengan orang lain.

Hambatan atau Keterbatasan Saat Melakukan Interpersonal Online Reaction

      a.       Identitas Palsu, dalam dunia maya seorang netter dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang status single pada facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau memudahkannya mencapai sesuatu.
      b.      Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.
      c.       Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika anda berkunjung ke situs (yahoo.com) dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui komentar-komentar yang diketik dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.

Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online Relation
Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya cyber-cheating dan cyber flirting.
     a. Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
       b. Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.

Contoh Kasus :
Sering kita dengar kasus penculikan  yag berawal dari sebuah situs jejaring sosial seperti facebook, kemudian berlanjut pada chatting di situs jejaring sosial tersebut, hanya dengan melihat foto, para korban situs ini pun langsung tertarik, sebelum membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Fenomena tersebut sedang marak-maraknya terjadi di lingkungan anak sekolahan seperti SMP, dan SMA. Menurut pengamatan, anak muda saat ini pun merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi lewat dunia virtual dibandingkan harus bertemu langsung. Ada berbagai alasan hal ini terjadi, yaitu anak tersebut merasa kurang percaya diri bila langsung bertemu dengan teman di lingkup sekitarnya, dan juga anak tersebut memang merasa percaya diri bila berkenalan melalui dunia internet sebagai perantara.
Sebagai contoh kasus, ada seorang murid SMP di Bandung yang hilang setelah pulang sekolah karena diculik. Penculiknya pun tak tanggung-tanggung adalah seorang teman kenalannya dari situs jejaring sosial facebook. Sebutlah namanya bunga (13 tahun). Bunga yang saat pulang berjalan keluar dari sekolahnya dijemput oleh seorang laki- laki yang datang menggunakan mobil kijang. Lelaki tersebut bernama Deni dan mengaku sebagai teman bunga di facebook. Karena bunga merasa foto yang ada di dalam facebook dan yang sebenarnya sangat berbeda, maka bunga memutuskan untuk turun dari mobil tersebut. Bunga pun diancam, bila berani turun dari mobil, Deni akan menghentikan mobilnya di Jurang. Karena takut, Bunga tidak jadi untuk turun., Deni membawa bunga ke sebuah daerah di Subang, Jawa Barat selama 3 hari. Bunga pun baru menyadari bahwa Deni hanya seorang supir, dan mobil yang digunakan untuk menjemput Bunga hanyalah mobil sewaan dari temannya Deni. Bunga pun akhirnya dijemput oleh seorang intel polisi Jawa Barat dan mengajak Bunga untuk pulang. Akhirnya Bunga pun kembali kepada kedua orang Tuanya, sedangkan Deni dipenjara selama 15 Tahun karena kasus penculikan.
Dari contoh berita diatas, dapat dilihat dari segi komunikasi interpersonal, seseorang merasa percaya diri bila berkenalan melalui dunia virtual sajam komunikasi tatap muka dirasa sebagai cara berkomunikasi kedua setelah menggunakan komunikasi bermedia. Jadi intinya, berkomunikasi secara tatap muka  dan berkomunikasi dengan media, kedua- duanya efektif, hanya yang membedakannya adalah medianya saja yang digunakan.

Sumber :

0 komentar on "Fenomena Ketertarikan Interpersonal Melalui Internet"

Posting Komentar

Selasa, 19 November 2013

Fenomena Ketertarikan Interpersonal Melalui Internet



Fenomena Ketertarikan Interpersonal Melalui Internet

Jejaring sosial membantu kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman kita. Tidak hanya teman-teman tetapi juga orang-orang lain yang mempunyai kesamaan pikiran, ide, dan minat dengan kita. Dengan begitu, hubungan kita dengan teman kita dan hubungan kita dengan orang lain yang mempunyai minat yang sama dengan kita akan mengembangkan hubungan antarpribadi secara online.

            Hubungan interpersonal adalah hubungan (yang relatif) jangka panjang antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada emosi, ketertarikan, kesamaan minat, interaksi-interaksi sehari-hari, dan sebagainya. Hubungan interpersonal meliputi keluarga, teman, pacar, pasangan seumur hidup, kenalan, teman kerja, dan lingkungan sekitar seperti tetangga. Hubungan interpersonal dapat diatur mulai dari kesepakatan bersama, adat, sampai hukum.

            Jejaring sosial dapat mempengaruhi hubungan interpersonal manusia dengan berbagai cara. Mulai dari perkenalan sampai dengan pemutusan hubungan. Dalam jejaring sosial seperti Twitter, kita bisa saja berkenalan dengan orang lain, dekat dengan orang itu, dan bisa juga memutuskan hubungan dengan orang lain.

         Jaringan pertemanan pun juga terbentuk di Twitter dengan bentuk follow dan unfollow. Follow (mengikuti) berarti kita mengikuti akun Twitter seseorang dan mengikuti linimasanya yang berisi update-update tentang apa yang Ia sedang lakukan. Orang yang seringkali kita follow adalah tentunya teman-teman kita. Sedangkan unfollow (berhenti mengikuti) adalah mengakhiri pertemanan di Twitter dengan sengaja dengan cara berhenti meng- follow orang yang dulunya kita follow. Proses unfollow ini disertai oleh berbagai alasan,yang nantinya akan penulis bahas lebih lanjut.

Dahulu, jika kita menjalin pertemanan dengan orang, kita harus berada di tempat itu juga dan bertatap muka. Yang terjadi sekarang adalah meningkatnya hubungan dengan konteks virtual, dimana kita dapat berinteraksi dengan orang di dunia maya, tanpa batas tempat dan waktu, dan tidak bertatap muka, dan hal ini dapat kita temukan di Twitter. Ada semacam ikatan yang kuat antara pertemanan dunia nyata dan dunia maya, yaitu ketika kita berteman dengan seseorang di dunia nyata, kita pun harus berteman dengan mereka di dunia maya (Twitter). Ketika kita bermain Twitter, ada semacam peraturan tidak tertulis bahwa kita harus mengikuti teman-teman terdekat kita atau setidaknya orang yang kita kenal. Pemikiran ini, menariknya, sudah terbentuk di dalam kepala masing- masing pengguna Twitter. Twitter bukan lagi menjadi alat yang hanya menyediakan informasi, tetapi sudah menjadi semacam alat pengatur hubungan kita dengan orang lain.

Hambatan atau Keterbatasan Saat Melakukan Interpersonal Online Reaction

      a.       Identitas Palsu, dalam dunia maya seorang netter dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang status single pada facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau memudahkannya mencapai sesuatu.
      b.      Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.
      c.       Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika anda berkunjung ke situs (yahoo.com) dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui komentar-komentar yang diketik dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.

Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online Relation
Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya cyber-cheating dan cyber flirting.
     a. Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
       b. Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.

Contoh Kasus :
Sering kita dengar kasus penculikan  yag berawal dari sebuah situs jejaring sosial seperti facebook, kemudian berlanjut pada chatting di situs jejaring sosial tersebut, hanya dengan melihat foto, para korban situs ini pun langsung tertarik, sebelum membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Fenomena tersebut sedang marak-maraknya terjadi di lingkungan anak sekolahan seperti SMP, dan SMA. Menurut pengamatan, anak muda saat ini pun merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi lewat dunia virtual dibandingkan harus bertemu langsung. Ada berbagai alasan hal ini terjadi, yaitu anak tersebut merasa kurang percaya diri bila langsung bertemu dengan teman di lingkup sekitarnya, dan juga anak tersebut memang merasa percaya diri bila berkenalan melalui dunia internet sebagai perantara.
Sebagai contoh kasus, ada seorang murid SMP di Bandung yang hilang setelah pulang sekolah karena diculik. Penculiknya pun tak tanggung-tanggung adalah seorang teman kenalannya dari situs jejaring sosial facebook. Sebutlah namanya bunga (13 tahun). Bunga yang saat pulang berjalan keluar dari sekolahnya dijemput oleh seorang laki- laki yang datang menggunakan mobil kijang. Lelaki tersebut bernama Deni dan mengaku sebagai teman bunga di facebook. Karena bunga merasa foto yang ada di dalam facebook dan yang sebenarnya sangat berbeda, maka bunga memutuskan untuk turun dari mobil tersebut. Bunga pun diancam, bila berani turun dari mobil, Deni akan menghentikan mobilnya di Jurang. Karena takut, Bunga tidak jadi untuk turun., Deni membawa bunga ke sebuah daerah di Subang, Jawa Barat selama 3 hari. Bunga pun baru menyadari bahwa Deni hanya seorang supir, dan mobil yang digunakan untuk menjemput Bunga hanyalah mobil sewaan dari temannya Deni. Bunga pun akhirnya dijemput oleh seorang intel polisi Jawa Barat dan mengajak Bunga untuk pulang. Akhirnya Bunga pun kembali kepada kedua orang Tuanya, sedangkan Deni dipenjara selama 15 Tahun karena kasus penculikan.
Dari contoh berita diatas, dapat dilihat dari segi komunikasi interpersonal, seseorang merasa percaya diri bila berkenalan melalui dunia virtual sajam komunikasi tatap muka dirasa sebagai cara berkomunikasi kedua setelah menggunakan komunikasi bermedia. Jadi intinya, berkomunikasi secara tatap muka  dan berkomunikasi dengan media, kedua- duanya efektif, hanya yang membedakannya adalah medianya saja yang digunakan.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting