Kamis, 24 Oktober 2013

Fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet, beserta contoh kasusnya.

Diposting oleh Unknown di 04.46


Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588

Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young. Dan beberapa jenis kalsifikasi dalam kecanduan internet ini menurut young, yaitu:
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e.  Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Internet bukanlah sebuah bencana jika kita pandai menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya, apakah bermanfaat atau tidak? apakah baik atau buruk?, karena internet telah membantu proses pencerdasan bangsa. Komunikasi antar manusia, walau jauh jaraknya, kini dengan adanya berbagai jejaring sosial telah memudahkan interaksi. Internet telah menjadikan dunia penuh dengan kemajuan, di desa dan di pelosok terdalam sekalipun dapat mengikuti setiap detik perkembangan dunia, pemerataan informasi dan pengetahuan semakin dirasakan nyata.
Banyak sekali manfaat yang telah diberikan internet kepada manusia, banyak pengetahuan dan juga informasi disini yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan demikian maka kebijaksanaan seseorang untuk menggunakan teknologi itu sendiri yang harus terus dikembangkan, sehingga tujuan awal dari penciptaan teknologi yaitu guna mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia dapat benar-benar terwujud dikemudian hari.
Ketagihan internet ini dapat menggangu kegiatan seseorang, sebab kegiatan yang seharus nya dilakukan oleh seseorang akan menjadi terbengkalai dikarenakan seseorang yang terkena penyakit ketagihan internet ini akan menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer atau di tempat yang dapat meng akses internet dengan mudah.
Adapun ciri-cirinya adalah :
1.      Pola hidup harian terganggu. Jika seseorang memainkan game atau internet sepanjang
malam dan baru beristirahat di siang hari, hal itu bisa jadi peringatan agar orang yang bersangkutan segera memperolah bantuan profesional kesehatan.
2.      Jika kecanduan game atau internet itu berpotensi membuat pelakunya kehilangan pekerjaan atau berhenti sekolah agar bisa terus online untuk memainkan game digital.
3.      Butuh kepuasan yang lebih tinggi. Pecandu game harus bermain semakin hari semakin lama agar bisa mencapai level kepuasan tersendiri dari game tersebut.
4.      Sejumlah pecandu game dan internet menjadi mudah marah atau cemas ketika harus melepaskan aktivitas 'utamanya' itu, apalagi jika dipaksa untuk melakukannya.
5.      Ketagihan. Pecandu game dan internet mengalami kondisi ketagihan atau selalu butuh memainkan game atau online internet ketika sedang jauh dari dunia digitalnya itu.

Contoh Kasus Internet Addiction      :
Kecanduan anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal. Seringkali terjadi seorang anak melakukan pencurian demi bisa bermain game online.
Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game online punya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang sedang dihadapi.
Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang, anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri.
Penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer. Dampingi anak-anak saat mengakses Internet. Selain itu, beri batasan waktu.
Solusi mengatasi kecanduan game online, yaitu dengan menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya.

Sumber            :




0 komentar on "Fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet, beserta contoh kasusnya."

Posting Komentar

Kamis, 24 Oktober 2013

Fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet, beserta contoh kasusnya.



Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588

Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young. Dan beberapa jenis kalsifikasi dalam kecanduan internet ini menurut young, yaitu:
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e.  Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Internet bukanlah sebuah bencana jika kita pandai menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya, apakah bermanfaat atau tidak? apakah baik atau buruk?, karena internet telah membantu proses pencerdasan bangsa. Komunikasi antar manusia, walau jauh jaraknya, kini dengan adanya berbagai jejaring sosial telah memudahkan interaksi. Internet telah menjadikan dunia penuh dengan kemajuan, di desa dan di pelosok terdalam sekalipun dapat mengikuti setiap detik perkembangan dunia, pemerataan informasi dan pengetahuan semakin dirasakan nyata.
Banyak sekali manfaat yang telah diberikan internet kepada manusia, banyak pengetahuan dan juga informasi disini yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan demikian maka kebijaksanaan seseorang untuk menggunakan teknologi itu sendiri yang harus terus dikembangkan, sehingga tujuan awal dari penciptaan teknologi yaitu guna mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia dapat benar-benar terwujud dikemudian hari.
Ketagihan internet ini dapat menggangu kegiatan seseorang, sebab kegiatan yang seharus nya dilakukan oleh seseorang akan menjadi terbengkalai dikarenakan seseorang yang terkena penyakit ketagihan internet ini akan menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer atau di tempat yang dapat meng akses internet dengan mudah.
Adapun ciri-cirinya adalah :
1.      Pola hidup harian terganggu. Jika seseorang memainkan game atau internet sepanjang
malam dan baru beristirahat di siang hari, hal itu bisa jadi peringatan agar orang yang bersangkutan segera memperolah bantuan profesional kesehatan.
2.      Jika kecanduan game atau internet itu berpotensi membuat pelakunya kehilangan pekerjaan atau berhenti sekolah agar bisa terus online untuk memainkan game digital.
3.      Butuh kepuasan yang lebih tinggi. Pecandu game harus bermain semakin hari semakin lama agar bisa mencapai level kepuasan tersendiri dari game tersebut.
4.      Sejumlah pecandu game dan internet menjadi mudah marah atau cemas ketika harus melepaskan aktivitas 'utamanya' itu, apalagi jika dipaksa untuk melakukannya.
5.      Ketagihan. Pecandu game dan internet mengalami kondisi ketagihan atau selalu butuh memainkan game atau online internet ketika sedang jauh dari dunia digitalnya itu.

Contoh Kasus Internet Addiction      :
Kecanduan anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal. Seringkali terjadi seorang anak melakukan pencurian demi bisa bermain game online.
Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game online punya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang sedang dihadapi.
Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang, anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri.
Penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer. Dampingi anak-anak saat mengakses Internet. Selain itu, beri batasan waktu.
Solusi mengatasi kecanduan game online, yaitu dengan menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya.

Sumber            :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting