Kamis, 24 Desember 2015

#SIP_ Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Diposting oleh Unknown di 00.58


Berikut ini akan di uraikan mengenai sejarah dari artificial intelligence (kecerdasan buatan) serta hubungan antara artificial intelligence dengan kognisi manusia...


Bagaimana sejarah kecerdasan buatan (artificial intelligence) ?
McLeod & Schell (2007), mengemukakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) pertama kali di sebar hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia, kemudian muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin atau komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Kecerdasan buatan itu sendiri dimunculkan pada tahun 1956 oleh seorang profesor yang bernama John McCarthy dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti artificial intelligence. Pada konferensi tersebut dinyatakan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk mengetahui proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut, kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Menurut H.A. Simon (dalam Kusrini, 2006), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Sedangkan menurut Rich & Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Saat ini kecerdasan buatan meliputi berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan teorema matematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit serta mengotomatisasi tugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk setiap bidang aktivitas intelektual manusia.

Lalu bagaimana hubungan artificial intelligence dengan kognisi manusia ?
Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia, beberapa program komputer bisa bekerja lebih efektif dari pikiran manusia. Sehingga, sistem ini berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil suatu keputusan.
Solso, Maclin, & Maclin (2008) mengatakan bahwa kecerdasan manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal manusia yang berinteraksi dengan pemrosesan informasi. Pembahasan terbaru mengenai kecerdasan buatan (atrificial intelligence) menimbulkan pertanyaan mengenai keunikan manusia yang seperti apakah yang berkaitan dengan inteligensi manusia, dan kemampuan seperti apakah yang diperlukan komputer untuk bertindak seperti inteligensi manusia.
Kecerdasan buatan adalah ilmu yang berdasarkan pada proses manusia berpikir, hal ini dapat dilihat dari cara kerja artificial intelligence dengan kognisi manusia, dimana kognisi manusia bekerja untuk menerima stimulus, kemudian diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Sedangkan cara kerja artificial intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Sehingga, melalui pengetahuan tentang proses berpikir dan bagaimana cara berpikir tersebut, peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan. Dari semua proses berpikir itulah yang akan menolong manusia dalam menyelasaikan suatu persoalan. Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang harus dilakukan, demikian pula dengan artificial intelligence yang dibuat untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
 
Referensi        :
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New York: McGraw-Hill.

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga

0 komentar on "#SIP_ Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)"

Posting Komentar

Kamis, 24 Desember 2015

#SIP_ Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)



Berikut ini akan di uraikan mengenai sejarah dari artificial intelligence (kecerdasan buatan) serta hubungan antara artificial intelligence dengan kognisi manusia...


Bagaimana sejarah kecerdasan buatan (artificial intelligence) ?
McLeod & Schell (2007), mengemukakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) pertama kali di sebar hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia, kemudian muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin atau komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Kecerdasan buatan itu sendiri dimunculkan pada tahun 1956 oleh seorang profesor yang bernama John McCarthy dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti artificial intelligence. Pada konferensi tersebut dinyatakan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk mengetahui proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut, kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Menurut H.A. Simon (dalam Kusrini, 2006), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Sedangkan menurut Rich & Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Saat ini kecerdasan buatan meliputi berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan teorema matematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit serta mengotomatisasi tugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk setiap bidang aktivitas intelektual manusia.

Lalu bagaimana hubungan artificial intelligence dengan kognisi manusia ?
Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki manusia, beberapa program komputer bisa bekerja lebih efektif dari pikiran manusia. Sehingga, sistem ini berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil suatu keputusan.
Solso, Maclin, & Maclin (2008) mengatakan bahwa kecerdasan manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal manusia yang berinteraksi dengan pemrosesan informasi. Pembahasan terbaru mengenai kecerdasan buatan (atrificial intelligence) menimbulkan pertanyaan mengenai keunikan manusia yang seperti apakah yang berkaitan dengan inteligensi manusia, dan kemampuan seperti apakah yang diperlukan komputer untuk bertindak seperti inteligensi manusia.
Kecerdasan buatan adalah ilmu yang berdasarkan pada proses manusia berpikir, hal ini dapat dilihat dari cara kerja artificial intelligence dengan kognisi manusia, dimana kognisi manusia bekerja untuk menerima stimulus, kemudian diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Sedangkan cara kerja artificial intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Sehingga, melalui pengetahuan tentang proses berpikir dan bagaimana cara berpikir tersebut, peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan. Dari semua proses berpikir itulah yang akan menolong manusia dalam menyelasaikan suatu persoalan. Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang harus dilakukan, demikian pula dengan artificial intelligence yang dibuat untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
 
Referensi        :
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New York: McGraw-Hill.

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting