Kamis, 24 Oktober 2013

Fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet, beserta contoh kasusnya.

Diposting oleh Unknown di 04.46 0 komentar


Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588

Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young. Dan beberapa jenis kalsifikasi dalam kecanduan internet ini menurut young, yaitu:
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e.  Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Internet bukanlah sebuah bencana jika kita pandai menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya, apakah bermanfaat atau tidak? apakah baik atau buruk?, karena internet telah membantu proses pencerdasan bangsa. Komunikasi antar manusia, walau jauh jaraknya, kini dengan adanya berbagai jejaring sosial telah memudahkan interaksi. Internet telah menjadikan dunia penuh dengan kemajuan, di desa dan di pelosok terdalam sekalipun dapat mengikuti setiap detik perkembangan dunia, pemerataan informasi dan pengetahuan semakin dirasakan nyata.
Banyak sekali manfaat yang telah diberikan internet kepada manusia, banyak pengetahuan dan juga informasi disini yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan demikian maka kebijaksanaan seseorang untuk menggunakan teknologi itu sendiri yang harus terus dikembangkan, sehingga tujuan awal dari penciptaan teknologi yaitu guna mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia dapat benar-benar terwujud dikemudian hari.
Ketagihan internet ini dapat menggangu kegiatan seseorang, sebab kegiatan yang seharus nya dilakukan oleh seseorang akan menjadi terbengkalai dikarenakan seseorang yang terkena penyakit ketagihan internet ini akan menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer atau di tempat yang dapat meng akses internet dengan mudah.
Adapun ciri-cirinya adalah :
1.      Pola hidup harian terganggu. Jika seseorang memainkan game atau internet sepanjang
malam dan baru beristirahat di siang hari, hal itu bisa jadi peringatan agar orang yang bersangkutan segera memperolah bantuan profesional kesehatan.
2.      Jika kecanduan game atau internet itu berpotensi membuat pelakunya kehilangan pekerjaan atau berhenti sekolah agar bisa terus online untuk memainkan game digital.
3.      Butuh kepuasan yang lebih tinggi. Pecandu game harus bermain semakin hari semakin lama agar bisa mencapai level kepuasan tersendiri dari game tersebut.
4.      Sejumlah pecandu game dan internet menjadi mudah marah atau cemas ketika harus melepaskan aktivitas 'utamanya' itu, apalagi jika dipaksa untuk melakukannya.
5.      Ketagihan. Pecandu game dan internet mengalami kondisi ketagihan atau selalu butuh memainkan game atau online internet ketika sedang jauh dari dunia digitalnya itu.

Contoh Kasus Internet Addiction      :
Kecanduan anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal. Seringkali terjadi seorang anak melakukan pencurian demi bisa bermain game online.
Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game online punya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang sedang dihadapi.
Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang, anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri.
Penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer. Dampingi anak-anak saat mengakses Internet. Selain itu, beri batasan waktu.
Solusi mengatasi kecanduan game online, yaitu dengan menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya.

Sumber            :




Kamis, 10 Oktober 2013

Peran sosial individu dalam internet terutama berkaitan dengan prososial, serta dampak negatif dalam penggunaan internet (anti sosial, pornografi, gambling, deindividuasi)

Diposting oleh Unknown di 04.58 0 komentar
Prososial :
Perilaku prososial dapat dikatakan sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. William (1981) membatasi perilaku prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan
fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk  membantu meningkatkan well being orang lain.
Lebih jauh lagi, pengertian perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan seperti sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain.

Dampak negatif dalam penggunaan internet :

Anti sosial merupakan kepribadian seseorang yang menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-pedulian, atau permusuhan yang seronok kepada orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma sosial dan budaya. Orang yang anti sosial biasanya blak-blakan dan tidak memedulikan hak dan perasaan orang lain. Secara sederhana boleh diartikan sebagai pribadi yang tidak peka terhadap lingkungan. Namun, terkait dengan dunia maya, istilah anti sosial sendiri lebih tepat apabila diartikan sebagai sebuah kepribadian yang cenderung tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya. Atau dalam bahasa mudahnya: Hidup di dunia maya, mati di dunia nyata. Jelas bukan sebuah contoh kepribadian yang baik. Walaupun demikian, nyatanya jumlah anti sosial bukan main banyaknya.

Pornografi online dapat diakses dengan mudah, terjangkau dan tidak perlu data pribadi untuk menggunakannya alias anonim. Penelitian menemukan pornografi bisa berdampak pada perkembangan kesehatan mental dan fisik terutama di kalangan anak muda. Tapi beberapa penelitian menemukan bahwa kehadiran internet membuat akses pornografi lebih mudah dari sebelumnya dan ada kekhawatiran bahwa ini berdampak terhadap kesehatan emosional dan fisik, terutama bagi anak muda yang sering menontonnya. 

Gambling disebut juga dengan Perjudian online merupakan salah satu dari jenis tindakan cybercrime. Ternyata memang salah satu penyalah gunaan teknologi adalah judi online, sekarang judi pun beralih ketempat yang sedikit lebih elit. sekarang berjudi tidak harus sembunyi-sembunyi seperti dahulu, dengan duduk santai di depan komputer yg online pun kita sekarang bisa melakukan perbuatan berdosa itu.

Deindividuasi juga termasuk kedalam dampak negatif dalam penggunaan internet, deindividuasi merupakan suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif.

Sumber :






Kamis, 03 Oktober 2013

Tugas Kelompok : Pengaruh Gender, Usia, dan Budaya dalam Interaksi Antar Manusia dan Internet

Diposting oleh Unknown di 08.40 0 komentar
PSIKOLOGI TEKNOLOGI DAN INTERNET
Pengaruh Gender, Usia, dan Budaya dalam Interaksi Antar Manusia dan Internet
oleh:
Asmarani Shabrina (11512212)
Indri Adi Fitriani (13512716)
Laras Sati (14512161)
Oktiviani (15512588)
Kelas: 2PA08
Fakultas: Psikologi
Universitas Gunadarma Depok
2013

INTERNET, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita, semua kalangan mengenal istilah ini, dari anak-anak kecil sampai orang tua sekali-pun pasti pernah menggunakan internet. Singkatnya internet badalah sebuah system global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite, dimana seseorang yang menggunakan komputer yang terhubung dalam system ini dapat bertukar informasi satu sama lain. Penggunaan internet bagi setiap orang-pun berbeda beda sesuai dengan kebutuhan, seperti untuk tugas, untuk hiburan atau untuk bersosialisasi. Selain sesuai dengan kebutuhan, gender, usia dan budaya seseorang juga mempengaruhi dalam penggunaan internet.
Pengaruh gender, usia, dan budaya dalam interaksi antar manusia dan penggunaan internet.

GENDER,
Tentu penggunaan internet seorang pria dan wanita berbeda, dilihat dari topik yang diminati, dan cara berbahasa mereka dalam berinteraksi (seperti dalam facebook). Namun terkadang kita tidak tahu pasti apakah gender yang seseorang tampilkan di dunia maya sama atau tidak dengan dunia nyata. Banyak juga akun- akun yang berbohong mengenai gender. Ada saja laki-laki yang memiliki akun bernama dan berfoto profil perempuan, begitupun sebaliknya.

USIA,
Kebutuhan anak-anak dan orang tua dalam menggunakan internet jelas berbeda. Anak-anak mungkin akan lebih memilih situs-situs web permainan online, sedangkan orang tua akan lebih tertarik pada situs-situs web pemberitaan online seperti detik.com, kompas.com, dll.

Anak SD berkisar 7 – 13 tahun sudah mulai tertarik dalam berinternet, berikut adalah cara penanganan usia 7 – 13 tahun dalam berinternet
Usia 4 – 7 th, pada usia ini, anak akan lebih tertarik untuk mengetik-ngetik keyword sesuka hatinya, hal ini dikenal dengan exploring, maka dari itu para orang tua harus menemani anak-anaknya saat menggunakan internet, dimana para orang tua dapat membatasi penggunaan internet anak tsb.
Usia 7 – 10 th, di usia ini anaka sudah mulai tertarik pada kehidupan social diluar keluarga inti, rasa ingin mengenal orang selain keluarga, saat usia inipun anak sudah mulai protes apabila orang tua selalu mengawasi mereka dalam berinternet, maka dari itu para orang tua tidak selalu harus berada disamping anak-anak tsb dalam menggunakan internet, gunakanlah pemantauan berkala, atau memantaunya dari jarak yang tidak begitu dekat.
Usia 10 – 12 th, diusia ini setidaknya anak sudah mulai mengerti kegunaan internet, bahwa internet bukan hanya sekedar “mainan” belaka. Selain untuk hiburan internet juga dapat dijadikan bahan untuk mencari bahan-bahan tugas. Di usia ini, anak-anak kadang lupa waktu saat menggunakan internet, maka dari itu orang tua perlu memberikan batasan waktu dalam berinternet.
Usia 12 – 14 th, saat usia ini anak-anak sudah mulai aktif dalam kehidupan sosial, orang tua harus sering memberi tahu dan menasihati bahwa semua hal yang ada di internet itu belum tentu benar, berikan pemahaman tentang etika berinternet juga pada anak, seperti tidak memberikan data pribadi, bertukar foto, dan merencanakan pertemuan tanpa sepengetahuan orang tua.
Pada akhirnya, yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah mengawasi dan memberikan pemahaman pada anak. Dan jika perlu, orang tua dapat menggunakan software filter, untuk memblokir beberapa situs yang tidak baik seperti situs pornografi, dsb.

BUDAYA,
Budaya seseorang juga bisa mempengaruhi seseorang dalam berinternet, ini lebih menunjuk kearah bahasa dan tulisan yang dibuat. Tapi sebenarnya budaya tidak terlalu memiliki pengaruh yang kuat dalam internet seperti halnya usia dan gender. Karena sebenarnya penggunaan internet ini justru dapat merubah budaya seseorang. Internet dapat mengancam keaslian budaya, karena begitu banyak budaya global yang sedang terjadi ini merupakan bagian dari modernitas yang telah mengguncangkan norma-norma moral yang ada dalam sebuah kelompok budaya. Selain itu, dengan adanya informasi-informasi salah yang ada di internet dapat menggeser nilai suatu budaya. Seperti proses transformasi masyarakat tradisional yang berpegang erat pada nilai-nilai leluhurnya seketika dapat berubah menjadi masyarakat modern.

Sumber:
http://blogtamhar.wordpress.com/kegiatan-osis/

Netiquette

Diposting oleh Unknown di 07.55 0 komentar


Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588
NETIQUETTE

Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Dimana pada jaman ini Internet sering digunakan sebagai sebuah kumpulan komunitas, yang didalamnya diperlukan adanya aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet.
Mudahnya Etika dalam menggunakan Internet perlu diketahui dalam berinternet yang tentunya diakses kumpulan orang yang saling berinteraksi lewat dunia maya diperlukan aturan yang akan menjadi pedoman, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet. Sehingga kita dapat memanfaatkan internet secara postif dan benar.

Aturan-aturan yang ada pada Netiquette :
1.      Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
2.      Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
3.      Dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu :
a.       jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b.      jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalnya melakukan kejahatan pencurian nomor kartu kredit.
c.       jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d.      jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e.       jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum.

Flaming, Trolling, Junking

Flaming adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung user lainnya atau Flaming berarti memanas-manasi keadaan suatu tempat sehingga terjadi perdebatan.

Trolling adalah “Troll” membawa maksud memberi pendapat yang berlawanan daripada orang lain, memberi statement menyerang, membuat provokasi, gurauan kasar, parody, membuat sindiran sinis, makna dalam, memancing dan lain-lain yang berkaitan. Dan lebih tepatnya Troll akan membuat seseorang itu merasa, marah dan geram.

Junk adalah kata kata yang tidak berguna untuk di post seperti comment comment yang tidak penting. Junking ini juga biasanya terjadi pada email yang sering disebut junk mail. Kita mendapat email yang tidak penting seperti iklan iklan atau produk apapun yang sebenarnya belum kita ikuti.

Contoh Kasus yang berkaitan dengan Netiqutte :
Misalnya seperti ketika seseorang yang memposting komentar mengenai catatan atau blog orang lain yang tidak di kenal dengan komentar yang negatif atau dengan kata-kata yang tidak layak. Itu sama saja seperti mencaci maki di kalangan umum yang bisa menimbulkan pro dan kontra. Karena memberi komentar atau menanggapi tulisan boleh-boleh saja, sebab itu cermin demokratisasi. Tetapi bila komentar disampaikan secara tidak sopan, kasar, nyinyir, dan tidak nyambung maka itu adalah hal yang memicu permusuhan. Seringkali seorang pembaca mengomentari postingan orang lain. Anehnya, komentar yang disampaikan bukan pada masalah yang ditulis, akan tetapi mengomentari penulisnya secara tidak proporsional. Sang penulis menjadi obyek serangan caci maki. Sangat tidaak beretika, jauh dari sikap terpelajar, seakan-akan tidak ada seorangpun yang mengajarinya peradaban. Karena pada dasarnya sopan santun di dunia maya sama seperti di dunia nyata, harus berpegang pada etiket.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Netiquette
http://cahyaintanp.wordpress.com





Kamis, 24 Oktober 2013

Fenomena adiksi yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet, beserta contoh kasusnya.



Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588

Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young. Dan beberapa jenis kalsifikasi dalam kecanduan internet ini menurut young, yaitu:
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e.  Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Internet bukanlah sebuah bencana jika kita pandai menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya, apakah bermanfaat atau tidak? apakah baik atau buruk?, karena internet telah membantu proses pencerdasan bangsa. Komunikasi antar manusia, walau jauh jaraknya, kini dengan adanya berbagai jejaring sosial telah memudahkan interaksi. Internet telah menjadikan dunia penuh dengan kemajuan, di desa dan di pelosok terdalam sekalipun dapat mengikuti setiap detik perkembangan dunia, pemerataan informasi dan pengetahuan semakin dirasakan nyata.
Banyak sekali manfaat yang telah diberikan internet kepada manusia, banyak pengetahuan dan juga informasi disini yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan demikian maka kebijaksanaan seseorang untuk menggunakan teknologi itu sendiri yang harus terus dikembangkan, sehingga tujuan awal dari penciptaan teknologi yaitu guna mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia dapat benar-benar terwujud dikemudian hari.
Ketagihan internet ini dapat menggangu kegiatan seseorang, sebab kegiatan yang seharus nya dilakukan oleh seseorang akan menjadi terbengkalai dikarenakan seseorang yang terkena penyakit ketagihan internet ini akan menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer atau di tempat yang dapat meng akses internet dengan mudah.
Adapun ciri-cirinya adalah :
1.      Pola hidup harian terganggu. Jika seseorang memainkan game atau internet sepanjang
malam dan baru beristirahat di siang hari, hal itu bisa jadi peringatan agar orang yang bersangkutan segera memperolah bantuan profesional kesehatan.
2.      Jika kecanduan game atau internet itu berpotensi membuat pelakunya kehilangan pekerjaan atau berhenti sekolah agar bisa terus online untuk memainkan game digital.
3.      Butuh kepuasan yang lebih tinggi. Pecandu game harus bermain semakin hari semakin lama agar bisa mencapai level kepuasan tersendiri dari game tersebut.
4.      Sejumlah pecandu game dan internet menjadi mudah marah atau cemas ketika harus melepaskan aktivitas 'utamanya' itu, apalagi jika dipaksa untuk melakukannya.
5.      Ketagihan. Pecandu game dan internet mengalami kondisi ketagihan atau selalu butuh memainkan game atau online internet ketika sedang jauh dari dunia digitalnya itu.

Contoh Kasus Internet Addiction      :
Kecanduan anak-anak pada game online sudah seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat kriminal. Seringkali terjadi seorang anak melakukan pencurian demi bisa bermain game online.
Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game online punya dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang sedang dihadapi.
Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang, anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri.
Penggunaan Internet memang tidak sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi kegiatan anak di depan komputer. Dampingi anak-anak saat mengakses Internet. Selain itu, beri batasan waktu.
Solusi mengatasi kecanduan game online, yaitu dengan menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game online.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya.

Sumber            :




Kamis, 10 Oktober 2013

Peran sosial individu dalam internet terutama berkaitan dengan prososial, serta dampak negatif dalam penggunaan internet (anti sosial, pornografi, gambling, deindividuasi)

Prososial :
Perilaku prososial dapat dikatakan sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. William (1981) membatasi perilaku prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan
fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk  membantu meningkatkan well being orang lain.
Lebih jauh lagi, pengertian perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan seperti sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain.

Dampak negatif dalam penggunaan internet :

Anti sosial merupakan kepribadian seseorang yang menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-pedulian, atau permusuhan yang seronok kepada orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma sosial dan budaya. Orang yang anti sosial biasanya blak-blakan dan tidak memedulikan hak dan perasaan orang lain. Secara sederhana boleh diartikan sebagai pribadi yang tidak peka terhadap lingkungan. Namun, terkait dengan dunia maya, istilah anti sosial sendiri lebih tepat apabila diartikan sebagai sebuah kepribadian yang cenderung tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya. Atau dalam bahasa mudahnya: Hidup di dunia maya, mati di dunia nyata. Jelas bukan sebuah contoh kepribadian yang baik. Walaupun demikian, nyatanya jumlah anti sosial bukan main banyaknya.

Pornografi online dapat diakses dengan mudah, terjangkau dan tidak perlu data pribadi untuk menggunakannya alias anonim. Penelitian menemukan pornografi bisa berdampak pada perkembangan kesehatan mental dan fisik terutama di kalangan anak muda. Tapi beberapa penelitian menemukan bahwa kehadiran internet membuat akses pornografi lebih mudah dari sebelumnya dan ada kekhawatiran bahwa ini berdampak terhadap kesehatan emosional dan fisik, terutama bagi anak muda yang sering menontonnya. 

Gambling disebut juga dengan Perjudian online merupakan salah satu dari jenis tindakan cybercrime. Ternyata memang salah satu penyalah gunaan teknologi adalah judi online, sekarang judi pun beralih ketempat yang sedikit lebih elit. sekarang berjudi tidak harus sembunyi-sembunyi seperti dahulu, dengan duduk santai di depan komputer yg online pun kita sekarang bisa melakukan perbuatan berdosa itu.

Deindividuasi juga termasuk kedalam dampak negatif dalam penggunaan internet, deindividuasi merupakan suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif.

Sumber :






Kamis, 03 Oktober 2013

Tugas Kelompok : Pengaruh Gender, Usia, dan Budaya dalam Interaksi Antar Manusia dan Internet

PSIKOLOGI TEKNOLOGI DAN INTERNET
Pengaruh Gender, Usia, dan Budaya dalam Interaksi Antar Manusia dan Internet
oleh:
Asmarani Shabrina (11512212)
Indri Adi Fitriani (13512716)
Laras Sati (14512161)
Oktiviani (15512588)
Kelas: 2PA08
Fakultas: Psikologi
Universitas Gunadarma Depok
2013

INTERNET, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita, semua kalangan mengenal istilah ini, dari anak-anak kecil sampai orang tua sekali-pun pasti pernah menggunakan internet. Singkatnya internet badalah sebuah system global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite, dimana seseorang yang menggunakan komputer yang terhubung dalam system ini dapat bertukar informasi satu sama lain. Penggunaan internet bagi setiap orang-pun berbeda beda sesuai dengan kebutuhan, seperti untuk tugas, untuk hiburan atau untuk bersosialisasi. Selain sesuai dengan kebutuhan, gender, usia dan budaya seseorang juga mempengaruhi dalam penggunaan internet.
Pengaruh gender, usia, dan budaya dalam interaksi antar manusia dan penggunaan internet.

GENDER,
Tentu penggunaan internet seorang pria dan wanita berbeda, dilihat dari topik yang diminati, dan cara berbahasa mereka dalam berinteraksi (seperti dalam facebook). Namun terkadang kita tidak tahu pasti apakah gender yang seseorang tampilkan di dunia maya sama atau tidak dengan dunia nyata. Banyak juga akun- akun yang berbohong mengenai gender. Ada saja laki-laki yang memiliki akun bernama dan berfoto profil perempuan, begitupun sebaliknya.

USIA,
Kebutuhan anak-anak dan orang tua dalam menggunakan internet jelas berbeda. Anak-anak mungkin akan lebih memilih situs-situs web permainan online, sedangkan orang tua akan lebih tertarik pada situs-situs web pemberitaan online seperti detik.com, kompas.com, dll.

Anak SD berkisar 7 – 13 tahun sudah mulai tertarik dalam berinternet, berikut adalah cara penanganan usia 7 – 13 tahun dalam berinternet
Usia 4 – 7 th, pada usia ini, anak akan lebih tertarik untuk mengetik-ngetik keyword sesuka hatinya, hal ini dikenal dengan exploring, maka dari itu para orang tua harus menemani anak-anaknya saat menggunakan internet, dimana para orang tua dapat membatasi penggunaan internet anak tsb.
Usia 7 – 10 th, di usia ini anaka sudah mulai tertarik pada kehidupan social diluar keluarga inti, rasa ingin mengenal orang selain keluarga, saat usia inipun anak sudah mulai protes apabila orang tua selalu mengawasi mereka dalam berinternet, maka dari itu para orang tua tidak selalu harus berada disamping anak-anak tsb dalam menggunakan internet, gunakanlah pemantauan berkala, atau memantaunya dari jarak yang tidak begitu dekat.
Usia 10 – 12 th, diusia ini setidaknya anak sudah mulai mengerti kegunaan internet, bahwa internet bukan hanya sekedar “mainan” belaka. Selain untuk hiburan internet juga dapat dijadikan bahan untuk mencari bahan-bahan tugas. Di usia ini, anak-anak kadang lupa waktu saat menggunakan internet, maka dari itu orang tua perlu memberikan batasan waktu dalam berinternet.
Usia 12 – 14 th, saat usia ini anak-anak sudah mulai aktif dalam kehidupan sosial, orang tua harus sering memberi tahu dan menasihati bahwa semua hal yang ada di internet itu belum tentu benar, berikan pemahaman tentang etika berinternet juga pada anak, seperti tidak memberikan data pribadi, bertukar foto, dan merencanakan pertemuan tanpa sepengetahuan orang tua.
Pada akhirnya, yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah mengawasi dan memberikan pemahaman pada anak. Dan jika perlu, orang tua dapat menggunakan software filter, untuk memblokir beberapa situs yang tidak baik seperti situs pornografi, dsb.

BUDAYA,
Budaya seseorang juga bisa mempengaruhi seseorang dalam berinternet, ini lebih menunjuk kearah bahasa dan tulisan yang dibuat. Tapi sebenarnya budaya tidak terlalu memiliki pengaruh yang kuat dalam internet seperti halnya usia dan gender. Karena sebenarnya penggunaan internet ini justru dapat merubah budaya seseorang. Internet dapat mengancam keaslian budaya, karena begitu banyak budaya global yang sedang terjadi ini merupakan bagian dari modernitas yang telah mengguncangkan norma-norma moral yang ada dalam sebuah kelompok budaya. Selain itu, dengan adanya informasi-informasi salah yang ada di internet dapat menggeser nilai suatu budaya. Seperti proses transformasi masyarakat tradisional yang berpegang erat pada nilai-nilai leluhurnya seketika dapat berubah menjadi masyarakat modern.

Sumber:
http://blogtamhar.wordpress.com/kegiatan-osis/

Netiquette



Nama   : Oktiviani
Kelas   : 2PA08
NPM   : 15512588
NETIQUETTE

Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Dimana pada jaman ini Internet sering digunakan sebagai sebuah kumpulan komunitas, yang didalamnya diperlukan adanya aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet.
Mudahnya Etika dalam menggunakan Internet perlu diketahui dalam berinternet yang tentunya diakses kumpulan orang yang saling berinteraksi lewat dunia maya diperlukan aturan yang akan menjadi pedoman, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet. Sehingga kita dapat memanfaatkan internet secara postif dan benar.

Aturan-aturan yang ada pada Netiquette :
1.      Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
2.      Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
3.      Dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu :
a.       jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b.      jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalnya melakukan kejahatan pencurian nomor kartu kredit.
c.       jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d.      jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e.       jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum.

Flaming, Trolling, Junking

Flaming adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung user lainnya atau Flaming berarti memanas-manasi keadaan suatu tempat sehingga terjadi perdebatan.

Trolling adalah “Troll” membawa maksud memberi pendapat yang berlawanan daripada orang lain, memberi statement menyerang, membuat provokasi, gurauan kasar, parody, membuat sindiran sinis, makna dalam, memancing dan lain-lain yang berkaitan. Dan lebih tepatnya Troll akan membuat seseorang itu merasa, marah dan geram.

Junk adalah kata kata yang tidak berguna untuk di post seperti comment comment yang tidak penting. Junking ini juga biasanya terjadi pada email yang sering disebut junk mail. Kita mendapat email yang tidak penting seperti iklan iklan atau produk apapun yang sebenarnya belum kita ikuti.

Contoh Kasus yang berkaitan dengan Netiqutte :
Misalnya seperti ketika seseorang yang memposting komentar mengenai catatan atau blog orang lain yang tidak di kenal dengan komentar yang negatif atau dengan kata-kata yang tidak layak. Itu sama saja seperti mencaci maki di kalangan umum yang bisa menimbulkan pro dan kontra. Karena memberi komentar atau menanggapi tulisan boleh-boleh saja, sebab itu cermin demokratisasi. Tetapi bila komentar disampaikan secara tidak sopan, kasar, nyinyir, dan tidak nyambung maka itu adalah hal yang memicu permusuhan. Seringkali seorang pembaca mengomentari postingan orang lain. Anehnya, komentar yang disampaikan bukan pada masalah yang ditulis, akan tetapi mengomentari penulisnya secara tidak proporsional. Sang penulis menjadi obyek serangan caci maki. Sangat tidaak beretika, jauh dari sikap terpelajar, seakan-akan tidak ada seorangpun yang mengajarinya peradaban. Karena pada dasarnya sopan santun di dunia maya sama seperti di dunia nyata, harus berpegang pada etiket.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Netiquette
http://cahyaintanp.wordpress.com





 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting