Ilmu Alamiah Dasar merupakan
kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam
dan teknologi, juga memusatkan perhatian dan konsep umum, asas-asas dan
pendekatan dalam menanggapi kanyataan-kenyataan yang diwujudkan oleh lingkungan
alam, dengan memanfaatkan pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu alamiah seperti
astronomi, biologi, kimia, fisika dan geologi.
Ruang lingkupnya meliputi :
1.
Konsep-konsep
dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam
2. IPA dan Perkembangan teknologi
3. Dampak perkembangan IPA dan Teknologi
Umumnya diakatakan bahwa manusia
berbeda dengan binatang karena akal budinya yang dimilikinya. Akal bersumber
pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
-
Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk
yang cerdas atau bijaksana (Homo
sapiens)
-
Manusia dapat membuat alat-alat dan
memepergunakannya, sehingga disebut manuasia kerja ( Homo fabber)
-
Manusia dapat berbicara (Homo languens)sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya
dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain
-
Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius)
-
Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan
ekonomi (Homo aeconomicus)
-
Manusia menyadari adanya kekuatan gaiib yang memiliki
kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia
berkepercayaan atau beragama (Homo
religieus).
Dengan akal
budi yang dimiliki manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa
ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu
bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya, bagaimana sesuatu terjadi,
dan mengapa demikian tentang benda dan peristiwa yang mendorong manusia duntuk
memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam , baik alam besar
(makrokosomos)maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkana
masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya mausia dapat menyimpulkan pengetauan.
Mitos, Penalaran, dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Dalam mitos sebenarnya manusia berusaha dengan
sungguh-sungguhnyadan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada,
namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya
dengan seorang tokoh atau dewa.Contohnya : Cerita terjadinya mado-mado atau
marga di Nias (Sumatra Utara), Cerita barong di Bali, Cerita Nyai Roro Kidul
(Ratu Laut Selatan), Cerita Joko Tarub.
Legenda
merupakan cerita rakyat yang dianggap sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Walaupun demikian, karena tidak tertulis, sehingga kisah tersebut sering kali
jauh berbeda dengan kisah aslinya. Contohnya : Loch ness, Dracula,
Scylla, Unicorn, Minotaur.
Cerita rakyat
merupakansebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia.
Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat
atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita
rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita
rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Contohnya : Si Pitung,
Bawang Merah dan Bawang Putih, Sangkuriang, Asal Usul Danau Toba, Malin
Kundang.
Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan
Rasa keingin
tahuan yang terus menerus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu
menimbulkan pemberdaharaan pengetahuan pada manusia. Dengan meningkatnya
kemampuan mengingat dan berpikir, dengan
pengetahuan itulah manusia dapat
menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Pada awalnya mereka
memperoleh pengetahuan dari orang tua, lingkungan maupun media massa, setelah
itu mereka mengerti, memahami pengetahuan, lalu kemuadian mereka
menginterpretasi kan pengetahuan mereka yang sudah mereka olah menjadi sesuatu
pengetahuan yang baru.
Beberapa alasan
mengapa manusia mudah menerima mitos :
-
keterbatasan pengetahuan manusia,
pada umunya manusia memperoleh informasi dari cerita orang yang mengetahui akan
suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada manusia yang lain. yang
menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau pengetahuan yang muncul
dan telah menyebar tersebut.
-
Keterbatasan manusia dalam
menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia pada saat itu
masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat benar dan dapat pula
salah.
-
Keingintahuan manusia yang telah
terpenuhi untuk sementara, mengadung pengertian bahwa ketika manusia tlah mampu
menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya maka disitulah letak kepuasan
manusia yang diterimanya secara intuisi.
-
Keterbatasan alat indera manusia,
selain beberapa hal diatas keterbatasan manusia terhadap bagaimana Ia
menggunakan alat inderanay masih terbatas sehingga jangkauan yang sangat detail
dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan.
Metode Ilmiah
Pengetahuan
tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik
terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia
secara deduktif dan analitik. Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan
matematika, dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan
ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau
memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni
dengan menerapkan metode ilmiah.
Langkah-langkah operasional metode ilmiah
-
Perumusan masalah, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau
bagaimana tentang suatu objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas
batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
-
Penyusunan hipotesis, merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir
yang dikembangkan.
-
Pengujian hipotesis, merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakan fakta-fakta
tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
-
Penarikan kesimpulan, penarikan kesimpulan didasarkan atas penilaian atau
melalui analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau tidak. Hipotesis di terima bila fakta yang terkumpul itu
mendukung hipotesis tersebut.
Keunggulan metode ilmiah : Mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap
adil , kebenaran ilmu yang absolute sehingga dapat dicari terus menerus, mengurangi
kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, Ingin tahu lebih banyak,
tidak berpikir secara prasangka, tidak percaya begitu saja pada suatu
kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti nyata
Keterbatasan metode ilmiah : Ketidak sanggupannya menjangkau untuk menguji adanya
Tuhan, tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan
baik dan buruk atau sistim nilai juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan
keindahan.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi berbagai disiplin ilmu
Obyek utama
yang dipikirkan manusia adalah alam sehingga lahirlah pengetahuan alam. Awal
dari ilmu pengetahuan alam dimulai pada saat manusia memperhatikan
gejala-gejala ala, mencatatnya dan mempelajarinya. Pengetahuan diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada.
Kemudian mekin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat
melakukan eksperimen untuk membuktikan dna mencari kebenaran dari suatu
pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.
0 komentar on "Analisis Pertemuan 1 dan 2"
Posting Komentar