Kamis, 17 Januari 2013

Portofolio

Diposting oleh Unknown di 21.43
Pada bulan Oktober 18 tahun silam, tepatnya pada hari jumat tanggal 28 Oktober 1994 dari rahim seorang wanita cantik dan juga hebat aku terlahir ke dunia ini. Aku dilahirkan di Jakarta. Kelahiran ku ke dunia ini tentu saja sangat di tunggu-tunggu oleh Ayah dan Ibu ku. Akupun diberi nama Oktiviani, karna aku lahir pada bulan oktober. Nama ayah ku Azmi Abe Nurbit dan ibuku Devida wariati. Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Putri Ade Yunita sekarang kuliah di Universitas Nasional. Tempat lahir kami berbeda aku lahir di Jakarta sedangkan kakak ku lahir di Bukit Tinggi.
Dan sejak usia ku dua tahun enam bulan aku sudah meminta ibu untuk menyekolahkan ku dan ibu selalu menjawab belum saatnya untuk aku sekolah karena masih terlalu kecil. Aku sangat suka bila melihat kakak ku yang pergi sekolah. Pada saat aku berumur 3 tahun 7 bulan, Ibu memasukkan ku ke Taman Kanak-Kanak (TK). Dan akhirnya yang ku impi-impikan terwujud juga, Ibu memasukkan ku ke TK Islam Al-Husna di TK aku sangat senang karena aku memiliki banyak teman dan guru-gurunya pun sangat baik kepada ku. Pernah suatu hari aku terjatuh dari ayunan dan lutut ku berdarah, aku pun menangis sejadi-jadinya, dengan sabar guru ku menghiburku agar aku berhenti menangis dan membersihkan lukaku. Di TK ini aku di ajarkan membaca Iqra, menghapal surat-surat pendek, bernyanyi, menggambar dan yang lainnya. Di TK ku sering diadakan perlombaan antar kelas dan aku sering terpilih mengikuti lomba. Ya walaupun aku tidak selalu menang tapi aku selalu masuk peringkat, piala dan piagam pun sering aku terima. Saat ibu guru bertanya apa cita-cita ku, aku selalu menjawab, “aku ingin menjadi dokter hewan karna aku sangat suka  binatang, dan berfikir bahwa bukan hanya manusia yang ingin diobati ketika sakit tapi binatang pun juga perlu dirawat, dilindungi, dan disayangi karna binatang juga makhluk yang bernyawa”
Dan ketika aku berusia 5 tahun 7 bulan ibu memasukan ku ke SD, SDN Tugu 4 disanalah aku bertemu dengan teman-teman baru dan guru-guru baru, dan harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru dan orang-orang yang baru. Tetapi hanya sekitar 5 bulan aku belajar disana, ibu dapat kabar bahwa nenek ku dikampung sakit keras dan ibupun memutuskan untuk pergi kesana untuk melihat keadaan nenek untuk beberapa waktu. Dan kami sekeluargapun berangkat ke padang, ibu dan ayahku memindahkan aku dan kakak ku sekolah dipadang yaitu SDN 01 Pangkalan, dan setelah 3 hari kami dikampung ayah pun balik lagi ke Jakarta untuk meneruskan pekerjaannya. Aku sedih karna harus berpisah degan ayah untuk beberapa bulan, namun ayah bilang jika keadaan nenek sudah membaik ayah akan menjemput kami lagi untuk tinggal di Jakarta bersama-sama lagi.
Setelah ibu mengurus semua perpindahan ku, dan esoknya pun aku sudah diperbolehkan untuk masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dikelas dan hari pertama aku masuk disekolah yang baru aku harus mengenal orang-orang baru lagi disana, harus menyesuaikan cara bicara mereka dan lainnya, aku pun merasa senang karna hari pertama aku masuk sekolah aku disambut dengan ramah oleh teman-teman baruku.
Dengan terus berjalannya waktu alhamdulillah keadaan nenek ku semakin membaik, dan aku harus menunggu sampai kenaikan kelas baru ayah menjemput ku,ibu, dan kakak untuk pindah ke Jakarta lagi. Dan akhirnya kenaikan kelas pun tiba, alhamdulillah walaupun menjadi anak baru aku bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan mendapat peringkat 3 besar. Dan ayahpun tiba dikampung, ibupun mempersiapkan segala sesuatu untuk kami pindah lagi kejakarta. Dan setelah beberapa hari kemudian kamipun berangkat kejakarta.
Lagi lagi ibu mengurus perpindahan sekolah ku, dan aku pun dimasukan ke SDN Tugu 9, akupun menjadi siswa kelas 2 SD, dan lagi lagi aku menjadi anak baru disekolah, dan harus beradaptasi lagi dengan teman-teman dan lingkungan yang baru. dan inilah SD terakhirku hingga aku duduk dibangku kelas 6 dan hingga aku lulus dengan prestasi yang memuaskan.
Akupun memasuki masa SMP, setelah sibuk mencari dan mendaftar SMP akupun diterima di SMPN 8 Depok. Di sekolah baru ini, tentu saja aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru, tata tertib yang baru dan orang-orang baru. Tidak memakan waktu lama aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah ku, aku pun memiliki banyak teman. Di SMP ini Aku banyak mendapatkan pengalaman dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo, basket, dan potographer. Bagiku, ekstrakurikuler adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dengan murah dan mengasah bakat. Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler aku ikuti sehingga pelajaran sekolah ku sedikit terabaikan. SMP adalah masa ketika aku menginjak masa puberitas yaitu masa dimana aku mulai menyukai lawan jenis. bsehingga prestasi ku menurun, aku tidak lagi menjadi juara. Memang sangat tidak memuaskan tapi juga tidak memalukan. Tetapi ibu selalu menyemangati ku ibu selalu bilang bahwa mengapa orang lain bisa, kita tidak bisa. Akupun selalu ingat kata-kaata itu hingga sekarang. Akupun terus belajar dengan giat dan hingga kelulusan akupun pun berhasil mendapatkan nilai yang bagus.
Akupun masuk masa SMA, yaitu masa putih abu-abu, aku bersekolah di SMA Budhi Warman II disinilah aku mendapat pengalaman baru dan banyak hal-hal baru yang belum aku alami sebelumnya. Dengan situasi yang baru aku harus mebutuhkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Dan disinilah ternyata membawa perubahan besar dalam hidup ku . Akhirnya aku duduk di bangku SMA kelas XI, aku mengambil jurusan IPS karna minatku lebih pada pelajaran yang membutuhkan hafalan dibanding hitung-hitungan.
Dan november kelabu, malam itu ketika aku sedang berada didalam kamar untuk tidur karna esok hari aku harus bangun pagi seperti biasa untuk berangkat kesekolah, namun suara jeritan ibupun memanggil aku dan kakak ku, ketika itu aku langsung bangun dan lari kekamar ayah dan ibuku ternyata laki-laki terbaik yang aku miliki yaitu ayahku sudah terbaring lemah dikamarnya, saat itu aku tidak mengerti aku khawatir namun aku tidak bisa menagis. Dan ketika ayahku dibawa kerumah sakit hal yang tidak pernah aku bayangkan akan terjadi, dokter bilang bahwa ayah sudah meninggal, saat itu aku,ibu dan kakak ku tidak percaya, hatiku tercabik-cabik aku menangis bahkan menjerit. Aku masih tidak dapat percaya, apakah ini nyata atau hanya sekedar mimpi? Aku langsung memeluk ayah seerat-eratnya aku memanggilnya berkali-kali namun dia hanya diam. Orang-orang disekitar ku memeluk ku dan berkata bahwa aku harus kuat, harus terima kenyataan yang ada. Aku tau bahwa semua manusia akan mengalami kematian tetapi kenapa harus terjadi pada ayaahku,  kenapa harus secepat ini. Aku coba mengikhlaskannya, tapi terkadang aku iri melihat orang lain yang masih bisa bersama-sama dengan ayahnya, yang masih memiliki keluarga utuh.  Aku mencoba tegar seperti ibuku karna aku tau itu sudah Allah yang mengatur semuanya, karna hidup tidak berhenti sampai disini.
Waktu terus berjalan, hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan demi bulan, aku duduk dibangku kelas XII,  hal yang menakutkan bila sudah menjadi anak kelas XII karna itu artinya sebentar lagi aku harus berhadapan dengan soal-soal Ujian Nasional. Sudah tidak ada waktu lagi untuk bersantai dan main-main. Tidak terasa UN sudah didepan mata, dengan segala usaha, doa dan perjuangan yang ada dipikiranku aku harus lulus, begitupun dengan teman-teman ku. Masuk bersama keluarpun juga harus bersama jangan karna UN waktu 3 tahun kami sekolah menjadi sia-sia. Akhirnya pengumuman kelulusanpun tiba, akupun dinyatakan lulus dan alhamdulillah SMA ku lulus 100% itu kebahagiaan yang rasanya tidak bisa ditukar dengan apapun. Perasaan takut, khawatir, was-was pun berubah menjadi tangis bahagia. Benar kata orang-orang, masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling indah.
Setelah lulus dari SMA aku ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu kuliah, lebih lengkap lagi kalau bisa masuk universitas negri, namun ternyata semua gagal karna aku tidak lolos SNMPTN. Dan akhirnya aku bingung memikirkan harus kuliah dimana. Dan sebuah amplop ada diteras rumahku, ibu mengambilnya dan memberikan padaku karna diamplop itu tertulis namaku. Dan ternyata itu dari Universitas Gunadarma diamplop itu tertulis bahwa aku diterima melalui jalur beasiswa. Alhamdulillah allah memberikan kemudahan walaupun aku tidak kuliah di Universitas Negri ya bagaimanapun aku harus terima lapang dada dan lebih berfikir dewasa mungkin memang bukan jalannya disitu. Dan aku sadar itu bukan akhir dari segalanya, Allah yang sudah mengatur semuanya.  seperti kata pepatah kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kinipun aku sudah menjadi seorang mahasiswa Gunadarma. Karna kuliah dimanapun sebenarnya sama, bagaimana kita yang menjalankannya.

0 komentar on "Portofolio"

Posting Komentar

Kamis, 17 Januari 2013

Portofolio

Pada bulan Oktober 18 tahun silam, tepatnya pada hari jumat tanggal 28 Oktober 1994 dari rahim seorang wanita cantik dan juga hebat aku terlahir ke dunia ini. Aku dilahirkan di Jakarta. Kelahiran ku ke dunia ini tentu saja sangat di tunggu-tunggu oleh Ayah dan Ibu ku. Akupun diberi nama Oktiviani, karna aku lahir pada bulan oktober. Nama ayah ku Azmi Abe Nurbit dan ibuku Devida wariati. Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Putri Ade Yunita sekarang kuliah di Universitas Nasional. Tempat lahir kami berbeda aku lahir di Jakarta sedangkan kakak ku lahir di Bukit Tinggi.
Dan sejak usia ku dua tahun enam bulan aku sudah meminta ibu untuk menyekolahkan ku dan ibu selalu menjawab belum saatnya untuk aku sekolah karena masih terlalu kecil. Aku sangat suka bila melihat kakak ku yang pergi sekolah. Pada saat aku berumur 3 tahun 7 bulan, Ibu memasukkan ku ke Taman Kanak-Kanak (TK). Dan akhirnya yang ku impi-impikan terwujud juga, Ibu memasukkan ku ke TK Islam Al-Husna di TK aku sangat senang karena aku memiliki banyak teman dan guru-gurunya pun sangat baik kepada ku. Pernah suatu hari aku terjatuh dari ayunan dan lutut ku berdarah, aku pun menangis sejadi-jadinya, dengan sabar guru ku menghiburku agar aku berhenti menangis dan membersihkan lukaku. Di TK ini aku di ajarkan membaca Iqra, menghapal surat-surat pendek, bernyanyi, menggambar dan yang lainnya. Di TK ku sering diadakan perlombaan antar kelas dan aku sering terpilih mengikuti lomba. Ya walaupun aku tidak selalu menang tapi aku selalu masuk peringkat, piala dan piagam pun sering aku terima. Saat ibu guru bertanya apa cita-cita ku, aku selalu menjawab, “aku ingin menjadi dokter hewan karna aku sangat suka  binatang, dan berfikir bahwa bukan hanya manusia yang ingin diobati ketika sakit tapi binatang pun juga perlu dirawat, dilindungi, dan disayangi karna binatang juga makhluk yang bernyawa”
Dan ketika aku berusia 5 tahun 7 bulan ibu memasukan ku ke SD, SDN Tugu 4 disanalah aku bertemu dengan teman-teman baru dan guru-guru baru, dan harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru dan orang-orang yang baru. Tetapi hanya sekitar 5 bulan aku belajar disana, ibu dapat kabar bahwa nenek ku dikampung sakit keras dan ibupun memutuskan untuk pergi kesana untuk melihat keadaan nenek untuk beberapa waktu. Dan kami sekeluargapun berangkat ke padang, ibu dan ayahku memindahkan aku dan kakak ku sekolah dipadang yaitu SDN 01 Pangkalan, dan setelah 3 hari kami dikampung ayah pun balik lagi ke Jakarta untuk meneruskan pekerjaannya. Aku sedih karna harus berpisah degan ayah untuk beberapa bulan, namun ayah bilang jika keadaan nenek sudah membaik ayah akan menjemput kami lagi untuk tinggal di Jakarta bersama-sama lagi.
Setelah ibu mengurus semua perpindahan ku, dan esoknya pun aku sudah diperbolehkan untuk masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dikelas dan hari pertama aku masuk disekolah yang baru aku harus mengenal orang-orang baru lagi disana, harus menyesuaikan cara bicara mereka dan lainnya, aku pun merasa senang karna hari pertama aku masuk sekolah aku disambut dengan ramah oleh teman-teman baruku.
Dengan terus berjalannya waktu alhamdulillah keadaan nenek ku semakin membaik, dan aku harus menunggu sampai kenaikan kelas baru ayah menjemput ku,ibu, dan kakak untuk pindah ke Jakarta lagi. Dan akhirnya kenaikan kelas pun tiba, alhamdulillah walaupun menjadi anak baru aku bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan mendapat peringkat 3 besar. Dan ayahpun tiba dikampung, ibupun mempersiapkan segala sesuatu untuk kami pindah lagi kejakarta. Dan setelah beberapa hari kemudian kamipun berangkat kejakarta.
Lagi lagi ibu mengurus perpindahan sekolah ku, dan aku pun dimasukan ke SDN Tugu 9, akupun menjadi siswa kelas 2 SD, dan lagi lagi aku menjadi anak baru disekolah, dan harus beradaptasi lagi dengan teman-teman dan lingkungan yang baru. dan inilah SD terakhirku hingga aku duduk dibangku kelas 6 dan hingga aku lulus dengan prestasi yang memuaskan.
Akupun memasuki masa SMP, setelah sibuk mencari dan mendaftar SMP akupun diterima di SMPN 8 Depok. Di sekolah baru ini, tentu saja aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru, tata tertib yang baru dan orang-orang baru. Tidak memakan waktu lama aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah ku, aku pun memiliki banyak teman. Di SMP ini Aku banyak mendapatkan pengalaman dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo, basket, dan potographer. Bagiku, ekstrakurikuler adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dengan murah dan mengasah bakat. Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler aku ikuti sehingga pelajaran sekolah ku sedikit terabaikan. SMP adalah masa ketika aku menginjak masa puberitas yaitu masa dimana aku mulai menyukai lawan jenis. bsehingga prestasi ku menurun, aku tidak lagi menjadi juara. Memang sangat tidak memuaskan tapi juga tidak memalukan. Tetapi ibu selalu menyemangati ku ibu selalu bilang bahwa mengapa orang lain bisa, kita tidak bisa. Akupun selalu ingat kata-kaata itu hingga sekarang. Akupun terus belajar dengan giat dan hingga kelulusan akupun pun berhasil mendapatkan nilai yang bagus.
Akupun masuk masa SMA, yaitu masa putih abu-abu, aku bersekolah di SMA Budhi Warman II disinilah aku mendapat pengalaman baru dan banyak hal-hal baru yang belum aku alami sebelumnya. Dengan situasi yang baru aku harus mebutuhkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Dan disinilah ternyata membawa perubahan besar dalam hidup ku . Akhirnya aku duduk di bangku SMA kelas XI, aku mengambil jurusan IPS karna minatku lebih pada pelajaran yang membutuhkan hafalan dibanding hitung-hitungan.
Dan november kelabu, malam itu ketika aku sedang berada didalam kamar untuk tidur karna esok hari aku harus bangun pagi seperti biasa untuk berangkat kesekolah, namun suara jeritan ibupun memanggil aku dan kakak ku, ketika itu aku langsung bangun dan lari kekamar ayah dan ibuku ternyata laki-laki terbaik yang aku miliki yaitu ayahku sudah terbaring lemah dikamarnya, saat itu aku tidak mengerti aku khawatir namun aku tidak bisa menagis. Dan ketika ayahku dibawa kerumah sakit hal yang tidak pernah aku bayangkan akan terjadi, dokter bilang bahwa ayah sudah meninggal, saat itu aku,ibu dan kakak ku tidak percaya, hatiku tercabik-cabik aku menangis bahkan menjerit. Aku masih tidak dapat percaya, apakah ini nyata atau hanya sekedar mimpi? Aku langsung memeluk ayah seerat-eratnya aku memanggilnya berkali-kali namun dia hanya diam. Orang-orang disekitar ku memeluk ku dan berkata bahwa aku harus kuat, harus terima kenyataan yang ada. Aku tau bahwa semua manusia akan mengalami kematian tetapi kenapa harus terjadi pada ayaahku,  kenapa harus secepat ini. Aku coba mengikhlaskannya, tapi terkadang aku iri melihat orang lain yang masih bisa bersama-sama dengan ayahnya, yang masih memiliki keluarga utuh.  Aku mencoba tegar seperti ibuku karna aku tau itu sudah Allah yang mengatur semuanya, karna hidup tidak berhenti sampai disini.
Waktu terus berjalan, hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan demi bulan, aku duduk dibangku kelas XII,  hal yang menakutkan bila sudah menjadi anak kelas XII karna itu artinya sebentar lagi aku harus berhadapan dengan soal-soal Ujian Nasional. Sudah tidak ada waktu lagi untuk bersantai dan main-main. Tidak terasa UN sudah didepan mata, dengan segala usaha, doa dan perjuangan yang ada dipikiranku aku harus lulus, begitupun dengan teman-teman ku. Masuk bersama keluarpun juga harus bersama jangan karna UN waktu 3 tahun kami sekolah menjadi sia-sia. Akhirnya pengumuman kelulusanpun tiba, akupun dinyatakan lulus dan alhamdulillah SMA ku lulus 100% itu kebahagiaan yang rasanya tidak bisa ditukar dengan apapun. Perasaan takut, khawatir, was-was pun berubah menjadi tangis bahagia. Benar kata orang-orang, masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling indah.
Setelah lulus dari SMA aku ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu kuliah, lebih lengkap lagi kalau bisa masuk universitas negri, namun ternyata semua gagal karna aku tidak lolos SNMPTN. Dan akhirnya aku bingung memikirkan harus kuliah dimana. Dan sebuah amplop ada diteras rumahku, ibu mengambilnya dan memberikan padaku karna diamplop itu tertulis namaku. Dan ternyata itu dari Universitas Gunadarma diamplop itu tertulis bahwa aku diterima melalui jalur beasiswa. Alhamdulillah allah memberikan kemudahan walaupun aku tidak kuliah di Universitas Negri ya bagaimanapun aku harus terima lapang dada dan lebih berfikir dewasa mungkin memang bukan jalannya disitu. Dan aku sadar itu bukan akhir dari segalanya, Allah yang sudah mengatur semuanya.  seperti kata pepatah kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kinipun aku sudah menjadi seorang mahasiswa Gunadarma. Karna kuliah dimanapun sebenarnya sama, bagaimana kita yang menjalankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Oktiviani Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting